Minggu, 10 November 2019

ANALISA RANGKAIAN PENGUSIR NYAMUK


BAB III
ANALISA RANGKAIAN


Pada bab analisa rangkaian kami akan menganalisa rangkaian pengusir nyamuk dengan semua komponen bekerja sesuai fungsinya, analisa rangkaian dijelaskan kedalam 2 bentuk yaitu :
1.      Analisa rangkaian secara blok diagram.
2.      Analisa rangkaian secara detail

1.1    Analisa Rangkaian Secara Blok Diagram


Pada rangkaian Pengusir Nyamuk secara blok diagram, di bagi menjadi 4 bagian yaitu 
·         Aktivator.
·          Input.
·         Proses.
·         Output.


1.1.1        AKTIVATOR


                        Bagian Aktivator adalah bagian yang berfungsi mengaktifkan seluruh bagian yaitu bagian input ,proses dan output. Sumber tegangan 12 volt merupakan aktivator bagian input ,proses ,dan output yang dapat kita dapatkan dari baterai, adaptor atau power supply yang telah disesuaikan tegangannya dalam rangkaian.

1.1.2        INPUT


Bagian Input adalah bagian yang berfungsi sebagai inputan dalam rangkaian yang nantinya akan dialirkan menuju blok proses. Arus listrik merupakan bentuk inputan yang digunakan dalam blok inputan. Ketika VCC atau sumber tegangan masuk ke dalam rangkaian maka secara otomatis arus akan mengalir menuju Resistor Potensiometer pertama. Arus yang melewati akan disesuaikan nilai resistansinya dengan memutar poros potensiometer tersebut, kemudian arus tersebut kembali dilanjutkan menuju kapasitor yang kemudian akan di proses  IC CD4047

1.1.3        PROSES


               Dalam proses , yang berfungsi sebagai tempat pemrosesan pembagian arus dan pengaturan arah keluar arus. Blok proses pada rangkaian ini adalah IC CD4047. CD4047BC Low Power Monostable / Astable Multivibrator. CD4047B mampu beroperasi baik di mode monostable atau astable. Ini membutuhkan kapasitor eksternal (antara pin 1 dan 3) dan resistor eksternal (antara pin 2 dan 3) untuk menentukan lebar pulsa output dalam mode monostable, dan frekuensi output dalam mode astabil. Operasi yang hebat dimungkinkan oleh level yang tinggi pada astable input atau level rendah pada input astabil. Frekuensi output (pada 50% duty cycle) pada Q dan Q output ditentukan oleh komponen timing. Frekuensi dua kali lipat dari Q tersedia di Oscillator Output; siklus tugas 50% adalah tidak dijamin.
               Operasi monostable diperoleh ketika perangkat dipicu oleh transisi RENDAH ke TINGGI di + memicu input atau Transisi TINGGI ke RENDAH pada - masukan pemicu. Perangkat bisa di-retrigger dengan menerapkan simultan RENDAH ke TINGGI transisi ke input + pemicu dan retrigger. Level tinggi pada Reset input me-reset output Q ke LOW, Q ke TINGGI.

1.1.4        OUTPUT


Pada bagian output, blok yang berfungsi sebagai tempat hasil keluaran rangkaian . Blok output pada rangkaian ini adalah Buzzer. Arus tersebut diterima oleh buzzer dari blok proses melalui Transistor. Ketika blok proses mengalirkan arus menuju Transistor  maka secara otomatis Buzzer akan ikut berbunyi yang sesuai dari blok input potensiometer untuk tinggi rendahnya bunyi.




1.2   Analisa Rangkaian Secara Detail

                       
Teori bahwa serangga seperti nyamuk dapat ditolak dengan menggunakan frekuensi suara dalam kisaran (di atas 20kHz) ultrasonik. Rangkaian ini tidak lain hanyalah sebuah PLL IC CD 4047 kabel sebagai osilator bekerja di 22KHz. Sebuah penguat simetri pelengkap yang terdiri dari 4 transistor digunakan untuk memperkuat suara. Mengubah output dari penguat suara ultrasonik yang dapat didengar oleh serangga. Catu daya 12V dan ground sebagai power mensuplai tegangan ke setiap komponen yang ada, dari blok input potensiometer dalam rangkaian ini berfungsi sebagai pengatur tegangan yang masuk yang nantinya berpengaruh pada tinggi rendahnya volume yang di keluarkan oleh buzzer.
Proses sebelum keluarnya volume buzzer  adalah IC CD4047, potensiometer 10K, transistor NPN ( KN2222A ) dan PNP ( BC557 ). Blok ini merupakan dimana arus mengalir dan masuk kedalam IC CD4047 ke kaki 14 IC CD4047 dan kaki 5 IC CD4047, pada kaki 1 IC CD4047 keluar menuju kapasitor 4.7nF di hubungkan dengan Resistor Potensiometer 10K yang kemudian di proses kembali pada kaki 3 IC CD4047, kaki (4,5,6 IC CD4047) dihubungkan dengan Vcc 12V. Kaki 12 IC CD4047, kaki 9 IC CD4047 dan kaki 8 IC CD4047 di hubungkan ke Ground. Kaki 11 IC CD4047 mengalir menuju transistor PNP dan NPN kedua, lalu kaki 10 IC CD4047 mengalir menuju transistor PNP dan NPN pertama. Pada masing - masing transistor tersebut akan memproses bunyi yang keluar pada buzzer. Bunyi tersebut dapat di atur menggunakan potensiometer.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar