BAB III
ANALISA RANGKAIAN
Pada bab
analisa rangkaian kami akan menganalisa rangkaian pengusir nyamuk dengan semua
komponen bekerja sesuai fungsinya, analisa rangkaian dijelaskan kedalam 2
bentuk yaitu :
1.
Analisa rangkaian secara blok diagram.
2.
Analisa rangkaian secara detail
1.1 Analisa Rangkaian
Secara Blok Diagram
Pada rangkaian Pengusir Nyamuk secara blok
diagram, di bagi menjadi 4 bagian yaitu :
·
Aktivator.
·
Input.
·
Proses.
·
Output.
1.1.1
AKTIVATOR
Bagian Aktivator adalah bagian yang berfungsi mengaktifkan seluruh bagian yaitu
bagian input ,proses dan output. Sumber tegangan 12 volt merupakan aktivator
bagian input ,proses ,dan output yang dapat kita dapatkan dari baterai, adaptor atau power supply yang telah disesuaikan tegangannya dalam rangkaian.
1.1.2
INPUT
Bagian
Input adalah bagian yang berfungsi sebagai inputan
dalam rangkaian yang nantinya akan dialirkan menuju blok proses. Arus
listrik merupakan bentuk inputan yang digunakan dalam blok inputan. Ketika VCC
atau sumber tegangan masuk ke dalam rangkaian maka secara otomatis arus akan
mengalir menuju Resistor
Potensiometer pertama. Arus yang melewati akan disesuaikan nilai resistansinya dengan memutar poros
potensiometer tersebut, kemudian arus tersebut kembali
dilanjutkan menuju kapasitor yang kemudian akan di proses IC CD4047
1.1.3
PROSES
Dalam proses , yang
berfungsi sebagai tempat pemrosesan pembagian arus dan pengaturan arah keluar
arus. Blok proses pada rangkaian ini adalah IC CD4047. CD4047BC Low Power Monostable /
Astable Multivibrator. CD4047B mampu beroperasi baik di mode monostable atau
astable. Ini membutuhkan kapasitor eksternal (antara pin 1 dan 3) dan resistor
eksternal (antara pin 2 dan 3) untuk menentukan lebar pulsa output dalam mode
monostable, dan frekuensi output dalam mode astabil. Operasi yang hebat dimungkinkan
oleh level yang tinggi pada astable input atau level rendah pada input astabil.
Frekuensi output (pada 50% duty cycle) pada Q dan Q output ditentukan oleh
komponen timing. Frekuensi dua kali lipat dari Q tersedia di Oscillator Output;
siklus tugas 50% adalah tidak
dijamin.
Operasi
monostable diperoleh ketika perangkat dipicu oleh transisi RENDAH ke TINGGI di
+ memicu input atau Transisi TINGGI ke RENDAH pada - masukan pemicu. Perangkat
bisa di-retrigger dengan menerapkan simultan RENDAH ke TINGGI transisi ke input
+ pemicu dan retrigger. Level tinggi pada Reset input me-reset output Q ke LOW,
Q ke TINGGI.
1.1.4
OUTPUT
Pada bagian
output, blok
yang berfungsi sebagai tempat hasil keluaran rangkaian . Blok output pada
rangkaian ini adalah Buzzer. Arus tersebut diterima oleh buzzer dari blok proses
melalui Transistor. Ketika blok proses mengalirkan arus menuju Transistor maka secara otomatis Buzzer akan ikut berbunyi yang sesuai dari blok input potensiometer untuk tinggi
rendahnya bunyi.
1.2 Analisa Rangkaian
Secara Detail
Teori bahwa serangga
seperti nyamuk dapat ditolak dengan menggunakan frekuensi suara dalam kisaran
(di atas 20kHz) ultrasonik. Rangkaian ini tidak lain hanyalah sebuah PLL IC CD
4047 kabel sebagai osilator bekerja di 22KHz. Sebuah penguat simetri pelengkap
yang terdiri dari 4 transistor digunakan untuk memperkuat suara. Mengubah
output dari penguat suara ultrasonik yang dapat didengar oleh serangga. Catu
daya 12V dan ground sebagai power mensuplai tegangan ke setiap komponen yang
ada, dari blok input potensiometer
dalam rangkaian ini berfungsi sebagai pengatur tegangan yang masuk yang
nantinya berpengaruh pada tinggi rendahnya
volume yang di keluarkan oleh buzzer.
Proses sebelum keluarnya volume buzzer adalah IC CD4047, potensiometer 10K,
transistor NPN ( KN2222A ) dan PNP ( BC557 ). Blok ini merupakan dimana arus
mengalir dan masuk kedalam IC CD4047 ke kaki 14 IC CD4047 dan kaki 5 IC CD4047,
pada kaki 1 IC CD4047 keluar menuju kapasitor 4.7nF di hubungkan dengan Resistor Potensiometer 10K yang
kemudian di proses kembali pada kaki 3 IC CD4047, kaki (4,5,6 IC CD4047) dihubungkan
dengan Vcc 12V. Kaki 12 IC CD4047, kaki 9 IC CD4047 dan kaki 8 IC CD4047 di hubungkan ke Ground. Kaki 11 IC
CD4047 mengalir menuju transistor PNP dan NPN kedua, lalu kaki 10 IC CD4047
mengalir menuju transistor PNP dan NPN pertama. Pada masing - masing transistor
tersebut akan memproses bunyi yang keluar pada buzzer. Bunyi tersebut dapat di
atur menggunakan potensiometer.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar